Mengetahui Janji Allah & Mengasihi Allah Sepenuh Hati

Viewed : 125 views

Ulangan 7:9
Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.

Di dalam pelantikan jabatan tertenu, selalu ada sumpah atau janji yang diucapkan. Juga di dalam upacara wisuda, ada janji yang diikrarkan. Di dalam kebaktian pemberkatan pernikahan, ada janji setia dari sepasang pengantin.

Ada banyak janji-janji.

Dalam prakteknya ada banyak janji yang diabaikan dan dilupakan. Janji tinggal janji!

Penyebab tidak memenuhi janji adalah karena lupa. Penyebab lain karena tidak mampu melakukan apa yang dijanjikan. Ada juga disebabkan orang yang berjanji merasa tidak penting memenuhinya. Mungkin juga karena merasa sudah merasa mendapat apa yang diinginkan melalui pancingan janji. Mungkin merasa rugi jika memenuhi janji. Dan sebagainya.

Bagaimana?

Apakah kita sedang menantikan janji seseorang yang belum juga dipenuhi?

Apakah kita ada menjanjikan sesuatu kepada orang lain dan belum dipenuhi?

Betapa pentingnya memenuhi janji.

Kebesaran hati dan jiwa seseorang sering dilihat dan dinilai dari: bagaimana dia memegang dan melakukan janjinya.

Di dalam Ulangan 7:9, kita diingatkan bahwa Allah setia memegang janji-Nya. Allah melakukan dan menggenapi setiap janji-Nya. Dikatakan oleh ayat tersebut supaya kita tahu dan percaya itu.
Bersamaan dengan itu, kita diingatkan agar berpegang pada perintah-Nya. Ini bagian penting yang harus kita lakukan. Itu bagian kita.

Yang sering dan kebanyakan terjadi adalah kita berharap dan menuntut janji Allah, tapi kita tidak berpegang kepada perintah-Nya. Kita hidup semau kita. Karena itu kita sedang berada dalam posisi tidak siap menerima janji-Nya.

Oleh sebab itu, hal penting yang harus kita lakukan adalah:
● Mengetahui janji Allah. Percaya sepenuhnya akan janji-Nya. Yakini itu!

Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

● Mengasihi Allah sepenuh hati dengan berpegang dan taat kepada perintah-Nya. Lakukan itu!

Matius 22:37-38
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Bila dua hal tersebut terjadi dalam hidup kita, maka sesungguhnya kita akan merasa damai.
Mari kita melakukannya!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memimpin dan menyertai kita di dalam meyakini janji-Nya serta taat berpegang kepada perintah-Nya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung

Comments

comments