373. Kepingan Pertama

Viewed : 389 views

Peristiwa di Taman Sorga memberi petunjuk signifikan akan kehadiran makhluk supranatural. Jauh sebelum manusia tercipta, makhluk adi kodrati itu sudah ada. Apakah artinya makhluk itu terlebih dulu tercipta kemudian baru manusia?

Bukankah mereka turut menyaksikan adegan drama epik penciptaan? Dengan ‘mata kepala’ turut mengamati akan pesona nan tiada tara. Tidak bisa tidak, hati bergejolak, spontan mereka bersorak gembira menyambut hasil karya-NYA, penciptaan alam semesta beserta isinya.

Anasir yang tidak kasat mata itu dijuluki sebagai bintang fajar, mereka non-human makhluk di alam sana. Bintang fajar, sebagaimana dikau maklum, terlihat sedikit di atas cakrawala menjelang matahari terbit di pagi hari. Itu nama lain untuk planet Venus yang terlihat bersina-sinar singkat di ufuk Timur menjelang merekahnya sinar sang surya.

Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? — Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunyapada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? (Ayub 38:4-7)

Bintang ini melambangkan hari baru, permulaan babak kehidupan yang baru. Sebutan yang pas dikenakan kepada anak-anak Allah yang turut menyaksikan permulaan penciptaan kehidupan, penciptaan bumi berikut ekosistemnya.

Sejak dari mula, entah kapan persisnya, DIA telah ditemani atau pun lebih tepatnya dikelilingi makhluk surgawi, anak-anak Allah (Iberani: beney elohim, sila periksa di Biblehub.com). DIA tidaklah sendiri kala DIA membentangkan langit dan bumi. Ada makhluk-makhluk lain yang turut menghadiri. Makhluk berintelegensi, kemampuan memahami dan mengambil keputusan, yang bukan dari golongan manusia.

Sebelum ada alam semesta, tidak terlalu jelas apa yang dilakukan divine being tersebut. Juga mungkin tidak terlalu berguna untuk bertanya berapa meleniakah lamanya anak-anak ilahi itu bersama-sama DIA sebelum alam semesta tercipta?

Persembahkan bagi TUHAN, hai anak-anak ilahi, persembahkan bagi Tuhan kemuliaan dan kekuatan. Persembahkan bagi TUHAN kemuliaan nama-Nya. Sujudlah kepada TUHAN dalam perhiasan kekudusan. (Mazmur 29:1-2 AYT)

Ascribe to Yahweh, O sons of God, ascribe to Yahweh glory and strength. Ascribe to Yahweh the glory due his name. Worship Yahweh in holy array. (Mazmur 29:1-2 LEB)

Syukurlah, ada indikasi dari beberapa kepingan puzzles yang tersebar di Alkitab. Dalam Mazmur 29 terselip seruan kepada penghuni surga (Alkitab versi TB) untuk hanya sujud kepada YAHWEH. Teriakan kepada anak-anak Allah (versi LEB) untuk memuliakan nama-NYA.

Sudahlah pasti, bintang fajar tersebut juga dari golongan makhluk hidup yang ada awalnya. Mereka juga seperti manusia, tercipta, dari tidak ada menjadi ada. Karena hanya DIA satu-satunya yang ada dengan sendirinya.

Sebutan makhluk itu sebagai anak-anak Allah sejak semula menggugah kalbu. Bukankah istilah ini dipakai dalam konteks relasi satu keluarga? Tentu ini bukanlah kebetulan, melainkan ada makna yang dalam. Pengertian yang ingin ditekankan!

DIA memiliki keluarga sebelum bumi ada! Anggota keluarga yang tidak kasat mata, di alam sana. Faktanya, merekalah keluarga yang mula-mula, yang pertama-tama ada sebagai anggota keluarga, keluarga ilahi (Efesus 2:19).

Mungkinkah anak-anak Allah sebagai anggota keluarga di alam maya merupakan kepingan pertama dari puzlle games? Dengan meletakkan kepingan-kepingan yang lainnya, pada posisi berikutnya, bisa-bisa akan tampak gambar besarnya.

Kepingan pertama ini merangkai apa yang terjadi di Taman Sorga hingga pesta perjamuan Anak Domba Allah di penghujung kitab Wahyu. Di taman itu, satu pribadi dari anggota keluarga, si ular, nekat ambil sikap untuk mbalelo. Ini pembrontakan yang pertama, namun bukan yang terakhir! Pembangkangan yang tak kalah seru masih akan bermunculan! (nsm)

NSM adalah seorang awam yang bak musafir yang senantiasa merindukan Air Hidup di padang pasir nan tandus walau hanya setetes.


Telah terbit buku “Misteri Romantika Ilahi“,”Divine Love Story” dan “The Great Dance of Divine Love” karya NSM

Comments

comments