1 Korintus 9:19
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
Hati Paulus untuk memenangkan jiwa bagi Kristus sungguh luar biasa.
Dia siap tidak bebas atau mau terikat dan terbeban untuk keselamatan jiwa manusia. Untuk itu dibutuhkan kerelaan membayar harga.
Bagi kita mungkin tidaklah seberat keterbebanan Paulus, walau memang secara prinsip kitapun seharusnya siap seperti itu.
Yang realistis kita dapat lakukan adalah bagaimana kita hidup memiliki kesaksian hidup yang baik dan benar.
Mungkin juga kita relakan waktu kita yang sebetulnya dapat dipakai untuk pengembangan diri, namun kita pakai itu sebagian untuk memperhatikan jiwa agar orang lain dapat mengenal Kristus dan bertumbuh mengenal Dia.
Meski terasa berat, ada pula orang yang seolah lupa dengan dirinya demi untuk hidup dalam keyakinan panggilan Tuhan terhadap dirinya.
Mungkin juga orang rela mengatur hidupnya sedemikian, sehingga walau perolehannya tidaklah besar, tapi dia ada hati untuk berbagi dengan apa yang dia miliki, semua demi perluasan Injil Kerajaan Allah.
Ibaratnya: karena begitu hausnya kita akan minuman sehingga sebetulnya kita perlu segelas air, namun karena di samping kita ada orang haus, kitapun rela memberi setengah gelas bagi mereka.
Dapatkah kita seperti itu?
Kita diajak untuk belajar kepada rasul Paulus.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun – Bandung
![]() |
Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu Jepang.Saat ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahĂșn 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus (Campus Chappel) di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya |
Photo by Kamil Szumotalski on Unsplash




